Sabtu, 06 Februari 2010

Imlek-Valentine ‘Maniskan’ Bisnis Makanan

Sabtu, 06 Februari 2010

Cara Membuat Coklat Valentine - Februari tahun ini menjadi bulan berkah bagi pelaku bisnis makanan dan minuman (mamin). Perayaan Imlek dan valentine akan meningkatkan permintaan terutama untuk makanan olahan, seperti permen, coklat dan tepung-tepungan.

Cara Membuat Cokelat Valentine Ketua Gabungan Asosiasi Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Adhi S lukman mengatakan setiap ada event perayaan memang menjadi peluang bisnis bagi pengusaha mamin.”Kalau Valentine tidak terlalu tinggi, tapi karena bertepatan dengan Imlek maka permintaan akan meningkat signifikan sekitar 20% di Februari saja,” katanya, Selasa (2/2).

Menurutnya peningkatan produksi sudah mulai dilakukan sejak Januari lalu sehingga semua barang sudah masuk ke ritel pada awal februari untuk dipasarkan. ”Bulan ini tangga penjualan yang meningkat karena barang sudah ada di pasaran semua. Ini juga agar masyarkat tidak pani kehabisan stok,” ujarnya.

Tren peningkatan ini, kata dia, terjadi secara rutin setiap memasuki hari raya imlek. Grafik bisnis mamin menurutnya memasuki Januari permintaan akan menurun, mulai meningkat pada Februari dan selanjutnya turun kembali untuk kemudian melejit menjelang puasa dan Lebaran. Menurut catatanya, penjualan makanan dan minuman dalam negeri pada 2009 mencapai Rp 500 triliun.

Walaupun peningkatan permintaan atas mamin olahan terjadi,tapi menurutnya belum akan memicu impor makan dan minuman olahan. ”Importir , terutama dari China belum memanfaatkan ini walaupun sudah ada implementasi perjanjian perdagangan bebas FTA (Free trade Agreement) ASEAN-China.

Kenaikan impor makanan dan minuman dari China, menurutnya, akan terjadi pada semester ke dua nanti. Meski begitu lonjakan tidak perlu terlalu dikhawatirkan karena prosedur impor mamin sedikit rumit ketimbang produk lain. Diantaranya harus melalui serangkaian persyaratan izin dari BPOM dan uji kehalalan, bahkan Badan Karantina.

Ketua Umum Gapmmi Thomas Darmawan, mengatakan meningkatnya permintaan disaat imlek akan terjadi dan akan didominasi makanan Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam negeri. ”Jangan salah sangka, bentuknya saja yang menyerupai kue atau permen dari China, tapi itu banyak yang dikerjakan oleh UKM dalam negeri, hanya meniru bentuknya saja,” ujar Thomas.

Selain itu diperkirakan industri makanan dan minuman akan tumbuh 10 % tahun ini dibandingkan 2009 yang hanya 6%. Walaupun tahun ini implementasi perjanjian FTA mulai berjalan, industri mamin tetap optimis akan tetap tumbuh bahkan meningkat dari tahun lalu. “Seiring peningkatan pertumbuhan kita juga targetkan peningkatan omzet dari tahun 2009 sebesar Rp 500 trilun menjadi Rp 600 trilun di tahun 2010,” ungkap Thomas.

Dia menilai pertumbuhan industri mamin ini didorong peningkatan daya beli masyarakat yang sempat menurun akibat krisis ekonomi global ditahun. “Tahun ini gaji pengawai negeri sipil (PNS) naik sedang inflasi lebih kecil di bawah 6 %, sehingga daya beli konsumen akan meningkat,” tambahnya.

Keoptimisan ini, harus didukung ketersedian bahan baku utama industri mamin. Dia menilai keadaan cuaca di Indonesia maupun dunia sedang tidak baik sehingga membuat fluktuasi harga bahan baku akan bergejolak melebihi yang terjadi di tahun 2009. “Contoh jeruk sankis yang mengalami kerusakan akibat salju yang begitu hebat, terus kedelai dan jagung hingga saat ini belum juga tanam, sehingga harga akan naik terus, pemerintah harus bisa antisipasi ini, dan saya harap minggu ini sudah mulai tanam,” imbuhnya.

Pemerintah juga diminta menjaga harga gula rafinasi. Pasalnya 60%-70% komposi bahan baku Industri mamin adalah gula rafinasi.

Untuk menghadapi daya saing dengan produk mamin dari China Thomas meminta pemerintah melakukan harmonisasi tarif terutama antara tarif Bea masuk bahan baku dengan industri jadi. Thomas mencontohkan untuk permen dari negara China dan Asean masuk ke Indonesia dengan bea masuk nol persen, sementara itu bea masuk untuk gula rafinasi masih sebesar Rp 400 per kg. “Ini perlu segera di harmonisasi agar industri permen dalam negeri tidak mati mendapat gempuran permen dari China,” katanya.

Meski demikian Thomas mengatakan untuk impor mamin dalam beberapa tahun ini terus mengalami penurunan. berdasarkan data Gapmmi, impor makanan olahan tahun 2007 sebesar 1,950 miliar dollar AS, mengalami penurunan pada tahun 2008 menjadi 1,03 miliar dollar AS dan turun kembali di tahun 2009 menjadi 1,2 miliar dollar AS.

0 komentar:

:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

Related Posts :

 
minima green fragmentary